[Fanfiction] Bad Girl Good Girl || Part 3

Title : Bad Girl Good Girl
Cast :
– Jung Minhwa
– Kim Taehyung
– Kim Seokjin
– Min Yoon Gi
– Park Jimin
– Jung Hoseok
– And other cast ^^

 

Happy Reading~
Big Hit entertainment, perusahaan berbasis hiburan terbesar di Korea. Tidak mudah bagi Minhwa untuk masuk ke dalam gedung tersebut tanpa ada koneksi karena sistem penjagaan yang begitu ketat.

“Bukankah itu Jin?”
Pertanyaan Jimin membuat Minhwa menganggukkan kepalanya. Saat ini mereka sedang berada di salah satu studio tempat pemotretan Kim Seok Jin. Mereka menyamar sebagai staff baru sehingga mudah untuk mengawasi gerak-gerik Jin.

“Aku ingin memonitori satu persatu..” ucap Minhwa sambil mengambil beberapa jepret foto dengan ponselnya.

“Jadi kau ingin mengawasi satu persatu dari mereka?” tanya Jimin yang masih belum mengerti maksud Minhwa.

“Yaa..” jawab Minhwa singkat. “Dapatkan jadwal Jin dari managernya. Kita harus mempersiapkan semuanya..” ujarnya sambil menunjuk seorang ahjussi yang terlihat sedang menelpon seseorang di salah satu sudut ruangan tersebut.

Jimin menganggukkan kepalanya, mengerti.
***
Terlihat Minhwa memasuki sebuah kafe elit di area Gangnam. Kafe itu terlihat cukup ramai, namun begitu nyaman sebagai tempat peristirahatan, diskusi, atau sekedar bertemu dengan kawan lama.

“Bisakah aku minta segelas vanilla latte?” pinta Minhwa pada seorang pelayan disana yang Minhwa sangat mengenalnya.

Pelayan itu menganggukkan kepalanya dan mengambilkan pesanan Minhwa, hingga akhirnya tidak sengaja perempuan itu melihat Minhwa membuka dompetnya yang didalamnya terpampang foto yang tidak asing baginya. Ia tersadar akan sesuatu saat Minhwa mengeluarkan beberapa lembar uang kertas dari dompet itu.

“Apa kau.. Jung Minhwa?”
Pertanyaan itu membuat Minhwa mengernyitkan dahinya. Ia pura-pura berfikir untuk mengingat sesuatu.

“Kau.. Hyosun?”
Pertanyaan Minhwa lekas membuat guratan senyum pada perempuan penjaga kafe itu.

“Minhwa-ya!! Aigoo.. bagaimana bisa aku hampir tidak mengenalmu? Kau.. kau terlihat begitu menakjubkan..” ujarnya yang begitu terpesona dengan Minhwa yang menurutnya cukup berubah sekarang. “Apa kau sendirian?” tanyanya.

Minhwa tersenyum dan mengangguk. “Apa kau ada waktu?” tanyanya.

Perempuan bernama Hyosun itu segera pergi ke belakang menghampiri seorang laki-laki yang Minhwa duga sebagai bosnya. Tak perlu menunggu lama, Hyosun kembali menghampirinya.

“Aku ada waktu untuk istirahat, namun bos tidak mengijinkanku keluar dari kafe,” ujarnya dengan perasaan kecewa.

Minhwa mengangguk mengerti. “Tak apa.. kita mengobrol saja disini..” kata Minhwa yang membuat Hyosun tersenyum. “Dimana tempat duduk ternyaman disini?” tanyanya. Hyosun segera menggandeng Minhwa menuju tempat duduk yang ada di pojok kafe, dekat dengan jendela yang cukup jauh dari jalanan sehingga suasananya cukup tenang.

“Aku tidak menyangka dapat bertemu denganmu dalam keadaan yang seperti ini..” kata Hyosun saat ia duduk ke kursinya. Minhwa hanya menjawabnya dengan senyuman.

“Bagaimana kabarmu?” tanya Minhwa mencoba membuka pembicaraan setelah ia duduk di kursinya.

“Yaa.. seperti yang kau lihat. Tangan masih ada dua, kaki masih bisa untuk berjalan, hanya aku merasa semakin gemuk akhir-akhir ini..”
Jawaban Hyosun membuat Minhwa terkekeh.

“Bagaimana denganmu?” tanya Hyosun balik.

“Yaa.. seperti yang kau lihat.. aku masih utuh..” jawab Minhwa tak mau kalah dari Hyosun. Hyosun tersenyum mendengar jawaban Minhwa.

“Jawabanmu tak berubah dari dulu..” kata Hyosun yang membuat senyum Minhwa mengembang. “Bagaimana dengan studimu?” tanyanya.

“Yaa.. semua baik-baik saja. Hanya saja aku kira kuliah ini lebih melelahkan daripada sekolah dulu..” jawab Minhwa diikuti anggukan oleh Hyosun. “Bagaimana denganmu? Kau.. bekerja disini sekarang?”

“Yaa.. kau tau.. kebutuhan keluargaku cukup banyak.. aku tak bisa membiarkan adikku mengalami masa-masa sulit sepertiku.. jadi aku harus terus bekerja apapun itu selagi aku bisa..” jawabnya. Minhwa menganggukkan kepalanya.

“Kau begitu bekerja keras untuk mereka.. Mereka pasti sangat beruntung karena memilikimu..” ucap Minhwa yang membuat Hyosun tersipu malu.

“Tapi.. selama 2 tahun ini.. perubahanmu cukup mengejutkanku.. Jika aku tidak melihat foto yang ada di dompetmu tadi aku pasti sudah tidak mengenalmu..” ujar Hyosun yang membuat Minhwa terkekeh.

“Kau terlalu berlebihan.. Katakan saja kau sudah melupakanku..” kata Minhwa sambil melipat tangannya.

“Tidak.. kau tau.. Kau sekarang begitu.. begitu.. menakjubkan! Sepertinya kau benar-benar merawat dirimu selama 2 tahun terakhir ini..” tutur Hyosun.

Minhwa tersenyum simpul. “Kau sangat jeli, Hyosun-ya.. Aku memang melakukan beberapa operasi kecil untuk mempercantik wajahku..” terang Minhwa yang membuat mata Hyosun terbelalak.

“Kau.. Apa kau tidak puas dengan kecantikan yang kau punya? Dulu, sebelum operasi pun kau sudah cantik. Bahkan kau dinobatkan sebagai perempuan paling cantik di sekolah..” kata Hyosun yang masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar tadi dari Minhwa.

“Ya. Bahkan aku banyak ditawari oleh beberapa perusahaan. Aku masih ingat itu. Tapi, aku melakukan operasi bukan karena itu. Aku hanya merasa aku harus melakukannya..” jawab Minhwa yang membuat kekecewaan di wajah Hyosun tak tertahankan.

“Padahal aku dulu mengagumimu karena kau begitu percaya diri dengan penampilanmu..” ucapnya. Minhwa menganggukkan kepalanya.

“Aku juga merasa kecewa beberapa saat setelah itu, namun akhirnya aku tidak menyesali keputusanku.. Karena kini, teman kita selalu terkagum-kagum ketika mereka melihatku.. Dan aku rasa itu menyenangkan, dikagumi oleh orang yang dulu membully-mu..”

Hyosun tersenyum, kagum dengan sifat Minhwa. “Yaakk.. seperti yang aku duga.. Jung Minhwa memang belum berubah sejak dahulu..” kata Hyosun sambil menepuk pundak Minhwa. “Lalu bagaimana kabarmu dengan Namjun oppa? Apa kau sudah putus dengannya?” tanya Hyosun tiba-tiba.

“Yaa.. seperti itulah..” jawab Minhwa malas.

“Kenapa?”

“Dia terlalu sibuk dengan urusannya..”

“Bagaimana dengan Yoon Gi oppa?” tanya Hyosun yang penasaran dengan kisah cinta Minhwa.

“Bukankah aku sudah bilang padamu bahwa aku tidak pacaran dengan Yoon Gi oppa?”

Hyosun langsung menggosok tengkuknya yang tidak gatal. “Ahh.. matta! Mian.. habisnya kau dengan Yoon Gi terlihat sangat romantis..”

“Kau dengan Jin oppa lebih romantis..” ucap Minhwa tiba-tiba yang membuat Hyosun langsung salah tingkah.

“Ahh.. itu..”

Minhwa terkekeh melihat Hyosun yang raut wajah berubah memucat.

“Sekarang kita impas bukan? Jangan ungkit mantanku dan aku tidak akan mengungkit mantanmu..” ucap Minhwa yang membuat Hyosun mengangguk lemas.

“Arraseo. Jadi.. sekarang kau tidak punya pacar?”

Minhwa menganggukkan kepalanya. “Ya.. kami baru putus kemarin..”

“Kemarin?!” kaget Hyosun

“Ya.. dia ketahuan selingkuh..”

Hyosun menepuk pelan bahu Minhwa. “Ahh.. aku turut berduka untuk itu..”

“Aku juga tidak menyangka akan mengalami hal seperti ini untuk yang kesekian kalinya..” ucap Minhwa sebelum meneguk minumannya.

“Kau benar. Semua orang hampir mengenalmu sebagai bad girl karena kau sering berganti pasangan, padahal mereka tak tau bahwa sebenarnya kaulah yang tersakiti..”

“Kau benar-benar Hyosunku..” kata Minhwa yang membuat Hyosun tersenyum.

“Lalu bagaimana denganmu? Apa kau sudah memiliki pacar baru yang menggantikan Jin oppa?”

“Emm.. itu..”

“Kau memilikinya bukan? Kau tidak bisa berbohong padaku..” goda Minhwa.

“Itu..”

“Tak apa jika kau tidak mau mengenalkannya padaku. Aku yakin kau sangat khawatir laki-laki itu lari padaku..” canda Minhwa yang membuat Hyosun mengerucutkan bibirnya.

“Tidak sama sekali! pacarku bukan orang yang gampang!” seru Hyosun yang membuat Minhwa terkekeh.

“Begitukah? Bagus jika begitu. Aku harap kau bisa menjaganya dengan baik. Tidak mudah mendapatkan laki-laki yang seperti itu. Kau tau bukan banyak sekali laki-laki brengsek di dunia ini? Jangan pernah jadi sepertiku yang selalu dipermainkan banyak laki-laki..” ucap Minhwa sambil menyunggingkan senyum tipisnya penuh arti.
***
“Bagaimana hari ini?” tanya Hoseok saat melihat Minhwa masuk ke rumah.

“Melelahkan. Hyosun masih mengingat mantan-mantanku. Bahkan Yoon Gi oppa dan Namjun disebutnya.” jawab Minhwa yang langsung merebahkan tubuhnya di sofa panjang dekat dengan kursi yang diduduki Hoseok sekarang.

“Lalu apa rencanamu selanjutnya?” tanya Yoon Gi yang menghampiri Minhwa sambil membawa segelas air putih untuk Minhwa. Minhwa langsung bangun dan meminum air putih itu.

“Aku rasa aku harus mendekati Jungkook mulai sekarang..” jawab Minhwa setelah menghabiskan air putih itu.

“Apa kau baik-baik saja?” tanya Hoseok dengan nada yang sedikit diperhalus, membuat Minhwa mengernyitkan dahinya.

“Tentu. Memangnya kenapa?”

“Jika itu memang sakit jangan ditahan..” imbuh Yoon Gi yang membuat Minhwa menoleh kepadanya.

“Apanya yang sakit?” tanya Minhwa yang semakin bingung.

“Hatimu..” jawab Hoseok yang membuat Minhwa beralih menatap kakaknya.

“Hatiku? Memang hatiku sakit kenapa?” Minhwa menatap Yon Gi dan Hoseok bergantian, bingung dengan apa yang mereka bicarakan.

“Kau menyukai Jin bukan?”
Pertanyaan Hoseok membuat Minhwa menghela nafas berat. Belum sampai Minhwa membuka mulutnya untuk menjelaskan, Yoon Gi sudah lebih dulu mengeluarkan suaranya.

“Kau tidak perlu mencari alasan. Kami sudah tau alasanmu menolak misi ini sebelumnya. Bukan hanya karena Jin seorang artis, tapi juga karena ia cinta pertamamu, bukan? Kau tidak bisa berbohong pada kami..”
Minhwa menggosok-gosok tengkuknya pelan. “Masalah itu..”

“Minhwa-ya, jika itu memang alasanmu kita batalkan saja misi ini. Tidak masalah bagiku jika aku dipenjara, karena itu lebih baik daripada kau akan sakit hati nantinya. Aku akan melindungimu..” kata Hoseok yang memotong kata-kata Minhwa.

“Tunggu sebentar.. kenapa tiba-tiba seperti ini? Apa kalian sekarang begitu mengkhawatirkanku?” tanya Minhwa ragu.

“Bagaimana kami tidak khawatir? Kau ditusuk dari belakang oleh Hyosun yang diam-diam ternyata menjalin hubungan dengan Jin padahal ia tau kau menyukainya.. Bukankah itu sangat menyakitkan?” tanya Jimin yang baru saja keluar dari kamar mandi.

“Apakah itu yang membuatmu tidak bisa percaya pada siapapun termasuk kakakmu sendiri?” tanya Yoon Gi

“Darimana kalian bisa tau?? Hahhh.. Sudahlah oppa, itu tidak ada sangkut pautnya dengan masalah itu, dan aku sudah tidak memiliki perasaan apapun pada keduanya. Aku hanya menganggap ini sebagai proyek..” ucap Minhwa ketus dan langsung pergi ke kamarnya.

“Lihatlah dia. Aku yakin ia tidak baik-baik saja..” ucap Yoon Gi sambil menatap punggung Minhwa yang menjauhi mereka.

Leave a comment